SEDIKIT PETIKAN Terjemah KITAB AL UMM IMAM SYAFI’I

SEDIKIT PETIKAN

Terjemah KITAB AL UMM IMAM SYAFI’I

 

 

Waktu azan Jum’at

Pada halaman 15 dan 16………..imam syafii menulis bahwa dia lebih menyukai  azan  yg dilakukan pada masa Rasulullah sallallahu alaihi wasallam , Abu Bakar dan Umar  yakni ketika imam duduk diatas mimbar ( azan jumat Cuma 1 x )……..meskipun  dijaman Usman diadakan azan 2 x.( namun ini ditentang oleh ‘Atha’ dan mengatakan adzan kedua itu diadakan oleh Mu’awiyah.

Hal 50 ……….” Saya menyukai banyaknya selawat kepada  Nabi sallallahu alaihi wassalam dalam segala hal .Pada hari Jum’at dan malamnya saya lebih menyukai lagi.Saya memandang sunnat membaca surat AL-KAHFI pada malam jumat dan siangnya, karena telah datang  hadist padanya.

Hal 217 ………………” Saya menyukai bahwa tidak dibangun kuburan dan  tidak dikapurkan.Karena yang demikian itu menyerupai  hiasan dan kebanggaan ………………………………….

Kata seorang  perawi dari Thawus,Bahwa Rasulullah sallahu alaihi wassalam melarang dibangun kuburan atau di kapurkan.

 

Hal 223 ……BAB . JENAZAH…..   “ Saya memandang  makruh meratap kepada mayat sesudah meninggal……………………….. “ Dan saya pandang makruh mengadakan ma’tam. Yaitu berkumpul,walaupun mereka tidak menangis.Karena yang demikian itu menimbulkan kesedihan dan memberatkan biaya, serta dalil atsar yang lalu.

SEDIKIT PETIKAN DARI “ KITAB SABILAL MUHTADIN” Karya SYEKH ARSYAD AL-BANJARI

Berikut ini beberap petikan dari Kitab Beliau……yang mana  saya ambil …Dari Terjemah Kitab Sabilal Muhtadin , : di salin oleh Drs.H.M.Aswadie syukur LC. ( salah seorang Dosen tetap Fakultas Dakwah IAIN ANTASARI BANJARMASIN.  Beliau  adalah alumni Universitas  Al-AZhar  Kairo Mesir.

Adapun Isi Kitab  “SABILAL MUHTADIN “ membahas tentang :

Kitab Thaharah, Najis, Wudhu, Mandi wajib, Tayyamum, Haid dan Nifas.

Kitabus Sholat,waktu, syarat dan cara melaksanakan sembahyang.

Bab Musafir, Bab Sembahyang Jum’at, Khauf, Hari  Raya, shalat Gerhana, Minta Hujan

Bab Jenazah, Bab Zakat. Kitabus shaum, Kitab I’tikaf, Kitab Haji dan Umrah.

Bab : Udhiyah, Aqiqah, Bab : Buruan dan sembelihan . Bab: Makanan yang Halal dan Haram.

Petikan :

Pasal III  :  Sunat Wudhu :

“ sebagian dari yang disunatkan dalam berwudhu menyapu seluruh kepala  karena mengikut perbuatan Nabi Sallallahu Alaihi Wassalam. …………………………………….

 

BAB CARA MELAKSANAKAN SEMBAHYANG.

Pasal III. Pembatasan Bagi yang sembahyang .

Disunatkan bagi orang yang bersembahyang menghadap dinding atau tiang dan sebagainya.Kalau tidak  diperolehnya salah satu dari yang disebutkan diatas  maka menghadap tongkat yang didirikan atau benda lain yg serupa itu. Dan jika tidak diperoleh yang seperti itu maka hendaklah menghadap kesajadah yang dihamparkan,yakni tempat sujud seperti Tikar,kain sejadah dan sebagainya……………………………

Dalil Hadist “ Apabila salah seorang kamu sembahyang hendaknya diletakkan diahadapannya sesuatu jika tidak di depannya hendaklah ditegakkannya tongkat dan jika tidak ada mempunyai tongkat hendaklah di garisnya.Kemudian tidaklah memberi  mudharat orang yang lewat di hadapannya “ ( HR. Ahmad,Abu Daud dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah ).

Comment Saya : Adakah Para PENGAGUM BELIAU ( PELAKU RITUAL  WISATA ROHANI DIKUBURAN ), Mengerti  dan menerapkan hal ini dalam Sholat nya ?????????…..Jadi Perintah Sholat menghadap pembatas / Sutrah …..bukanlah ajaran Salafi atau yg dituduh/difitnah wahabi.Tapi ajaran Rasulullah Muhammad Sallahu Alaihi Wassalam.

 

Pasal III . SUNAT JUMAT.

Sunnat membaca  Surah Al-Kahfi pada hari Jumat dan malamnya karena diterangkan di dalam hadist tentang fadilahnya. Nabi Bersabda :

:” Barang Siapa yang membaca Surah Al Kahfi pada  hari Jum’at dan Malamnya, Niscaya diterangi oleh cahaya  baginya semenjak Jumat itu  samapai jumat yang akan dating “.

Coment saya :  Dalam Kitab Induk Al Umm Juga  Imam syafii. Menulis bahwa saya memandang sunnah membaca Surah Al-Kahfi  pada malam Jum’at dan siangnya.serta memperbanyak Shalawat kepada Nabi. ,,,,,,…………Jadi……ulama bermanhaj  Salaf atau yg difitnah wahabi bukanlah…..melarang…..orang  membaca Surah Yaasin dimalam jumat……….hanya melarang ritual yasinan………melulu…di malam jum’at………..karena yg disunnahkan Surah Al-Kahfi. Membaca Al Qur’an setiap malam tidaklah ada larangannya…..malah  bagus dan dijanjikan pahala……… ……Namun janganlah mengkerdilkan Al Quran ………dengan hanya membaca Yasin …melulu di malam Jum’at. ( sekali lagi ini  bukanlah ajaran Salafi ( Manhaj Salaf )atau yg dituduh/difitnah wahabi.Tapi ajaran Rasulullah Muhammad Sallahu Alaihi Wassalam.)…

Pasal IV “ MENGUBUR JENAZAH “

………….. Haram membikin sesuatu bangunan diatas kubur seperti  kubah atau Bangunan seperti rumah atau pagar diatas kuburan kalau tanah kuburan itu adalah tanah wakaf bagi kuburan orang yang beragama Islam maka wajib melarang  dan membongkarnya  kalau sudah di bangun.

Coment saya :   ini bukanlah ajaran Salafi atau yg dituduh/difitnah wahabi.Tapi ajaran Rasulullah Muhammad Sallahu Alaihi Wassalam………………..kalau mau lihat hadist nya lihat buku fikih MTs/smp kelas IX………..atau dikitab Hadist.

……………………………

Makruh Lagi Bid’ah bagi yang kematian membikin makanan  untuk dimakan oleh orang banyak baik sebelum maupun sesudah mengubur seperti  yang kebiasaan dikerjakan oleh  masyarakat. Makruh lagi Bid’ah mengahdiri undangan itu ………………………………

Makruh lagi Bid’ah menyembelih binatang  diatas kuburan……………………….

Makruh lagi bid’ah mencium atau mengecup bagian dari kuburanatau tangga tempat ziarah kuburan para ulama dan auliya.

COMMENT SAYA :    INI bukanlah ajaran Salafi atau yg dituduh/difitnah wahabi.Tapi ajaran Kiyai Ulama besar……..Kiyai syekh Arsyad Al banjari dan Imam Syafii. Dalam Kitab Induk AL  -UMM

……BAB . JENAZAH…..  Imam syafii menulis  “ Saya memandang  makruh meratap kepada mayat sesudah meninggal……………………….. “ Dan saya pandang makruh mengadakan ma’tam. Yaitu berkumpul,walaupun mereka tidak menangis.Karena yang demikian itu menimbulkan kesedihan dan memberatkan biaya, serta dalil atsar yang lalu.

SEKIAN DAN TERIMAKASIH. TELAH MAU MELUANGKAN WAKTU MEMBACA TULISAN KECIL INI. SEMOGA BERMAMFAAT DAN MENJADI AMAL SHALEH BAGI SAYA.

 

DISALIN DARI KITAB “ SABILAL MUHTADIN “

 

PENULIS : SYEKH MUHAMMAD ARSYAD ALBANJARI

Beliau  adalah Salah satu Ulama Besar Indonesia Berasal dari Kalimantan. Beliau  sekarang di kenal sebagai Datuk Kelampayan. Karena  disana  ( suatu daerah di Kalimantan Selatan )Beliau di Makamkan. Syekh Muhamad Arsyad bin Abdullah  di lahirkan di sebuah desa dekat kota Martapura .Kal-sel.sekitar  tahun 1707 M.

Begitu di hormatinya beliau, sehingga sampai sekarang  Kuburan beliau sering dijadikan sebagai ajang  “ wisata  Rohani “ Ritual Ziarah  Kubur. Memang Ziarah Kubur merupakan Sunnah Nabi Kita Muhammad Sallallahu Alaihi Wassalam. Namun Tidak sedikit dari mereka……melakukan . ritual syirik….dengan  jauh jauh  datang kesana bertujuan meminta minta. Di kuburan …..mengaiis ngais berkah…tempat menyampaikan hajat   seperti meminta anak…minta  supaya cepat diangkat jadi pegawai… minta jodoh………minta tambah rejeki   Dll……..dan lebih disayangkan lagi………mereka  mengaku pencinta ulama…auliya,…namun disayangkan…………………sebagian mereka ini tidak mau membaca KITAB beliau……..tidak mau mengkaji Kitab beliau………….padahal  ongkos dari rumah ke tempat makam beliau ….cukup untuk. Membeli   Terjemahan Kitab Beliau.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ETIKA DALAM BERDEBAT DAN DIALOG ( Rangkuman )


OLEH : ABU ABDILLAH SYAHRUL FATWA BIN LUQMAN

Makna  Debat dan Dialog :

Debat = Al-Jidal     dan  Dialog = Al-Hiwar

Secara Istilah, Debat dan Dialog adalah Diskusi antara 2 orang atau lebih dalam Permasalahan yang mereka Perselisihkan.

Debat dan Dialog dalam Pandangan Islam .

Pertama :  Debat dan Dialog yg disyariatkan.Yaitu dialog yg bertujuan untuk mencari dan menjunjung Kebenaran. Debat macam ini terpuji dan diperintahkan karena keduanya termasuk salah satu sarana dalam Penyampaian Dakwah ; Allah Berfirman  :

“125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. “ ( QS. An –Nahl : 125 )

“46. Dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka[1154], dan katakanlah: “Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri.”(QS.Al-Ankabut : 46)

Imam Adzahabi  Rahimahullah berkata : Apabila tujuan debat untuk menjunjung kebenaran dan membelanya maka terpuji.Akan Tetapi  jika  tujuannya  menolak kebenaran atau berdebat tampa dasar ilmu maka tercela. ( Kitab Al _Kabair )

Kedua :  Debat yg tercela yaitu Debat yang tujuannya hanya ingin menang, ingin membela diri atau membela kelompoknya, tidak ada niat untuk mencari Kebenaran, Debat semacam inilah yg dilarang.

“  Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir. Karena itu janganlah pulang balik mereka dengan bebas dari suatu kota ke kota yang lain memperdayakan kamu.” (QS.AL-Mu’min : 4 )

ADAB DEBAT DAN DIALOG

  1. Luruskan Niat; Mencari Ridho Allah dan Membela Kebenaran.
  2. Jujur ,jauhi kedustaan.
  3. Berbekal Ilmu
  4. Berdebat Pada Permasalahan yang Bermamfaat

Rasulullah Sallalahu Alaihi Wassalam Bersabda.

“ Diantara Kebaikan Islam Seseorang adalah Meninggalkan apa yang tidak bermamfaat baginya “ ( HR.Tirmidzi , Ibnu Majah, Ibnu Hibban )

5. Mengembalikan Perselisihan Kepada Al –Qur’an dan As-Sunnah.

Allah Berfirman “

“59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.(QS: An-Nisa : 59)

6.Menahan Diri tampa emosi.

7. Tampakkan Rasa Cinta dan Persaudaraan sebelum , ketika,dan sesudah Dialog.

8. Lembut dan sabar dalam dialog

9. Kembali Kepada Kebenaran

10. Jaga Lisan, Jauhi ucapan Kotor.

11. Puji lawan debat apabila sudah kembali ke kebenaran

12. Akhiri Dialog apabila lawan bicara Keras Kepala.

Allohu A’lam.

( Di Rangkum  oleh Abu Darin  dari  Majalah  Al –Furqon  )

Bagian 3 Dari Buku ” TASAWUF SYAR’I “

Bagian ke tiga:

 

SEBAB SEBAB ADANYA KRITIKAN TERHADAP SUFISME

Insiden Jelek yang tak terduga sebelumnya, terjadi pada permulaan abad ke – 4 H.Aliran –aliran kebatinan ,syiah, qaramithah, dan kafir zindik memamfaatkan tarikat tarikat sufisme>mereka menyebabkan kondisi sangat berbahaya, namun sesungguhnya tak ada kelengahan bagi orang sufi.Kejadian itu ialah Ibnu Saba’, orang berdrah yahudi memamfaatkan cinta Ahlul  bait sebagai tipu daya. Dia menebarkan benih fitnah dan perang sipil yang menyebabkan wafatnya Khalifah Al-Rasyid  Utsman bin affan ra, dan gugurnya sekitar 10.000 orang sahabat dan tabiin sebagai syahid.Apakah pada peristiwa itu ada kelalaian Ahlul Bait dan kecintaan terhadap Ali r.a. ? jawabannya tentu tidak.Demikian juga faham tasawwuf tidak boleh dicemari dengannya. Tasawuf tak ada kaitan dengan fitnah tersebut.

Pada permulaan abad ke-7 H,sekolompok kafir zindik dan ahli-ahli bid’ah menyelinap masuk kebarisan orang orang berfaham sufi.Karena itu, merka menebarkan akidah-akidah syirik dan perbuaatan perbuatan Bid’ah atas nama agama , Misalnya :

  • Bahwa para Nabi dan Wali itu dapat melihat ke alam  mughayyabat ( alam gaib)
  • Bahwa para Wali itu dapat mengubah urusan dubia dan mengatur urusan urusan penciptaan.
  • Para Wali itu Dapat mendengarkan panggilan –panggilan di kuburan dan memiliki gudang rahmat Allah Subhana wata Ala.
  • Para Wali itu mampu menolong dan membukakan kesulitan serta menolak keputusan Allah ( qadha ).
  • Mendirikan masjid – masjid dan kubah diatas  kuburan para Wali.
  • Berziarah Kubur serta mengagungkannya dengan bersujud dan memohon dipenuhi kebutuhan kepada pemilik kuburan.
  • Bepergian ke kuburan – kuburan para Wali dengan tujuan ber-taqarrub dan berdoa disana.
  • Menyampaikan Nazar dan Hadiah kepada kuburan dan di hadapan para wali.
  • Menyelenggarakan majelis – majelis  dan perayaan perayaan bulanan dan tahunan di kuburan atas nama pembukaan dan sepasang pengantin, mengupas zakar (khitan), dan mencari berkah.Mereka menyembelih Sapi, kerbau dan kambing atas nama para wali sebagai taqarrub kepada mereka, dan disana bercampur antara laki laki dan perempuan.
  • Membolehkan Tamborin atau rebana, berdansa, dan seruling seruling penghangat atas nama zikir dan pertemuan pertemuan  tradisi.
  • Menyelenggarakan perayaan perayaan  atas nama ulang tahun kelahiran (milad) dan biografi Nabi pada tanggal 12  Rabi Al-Awwal.
  • Menyelenggarakan majelis majelis salawat Kepada Nabi Sallalahu Alaihi Wassalam.( dibuku itu penulis menyingkat dg Saw) dan berdiri secara bersama sama sebagai sambutan dan penghormatan kepada Ruh Nabi Saw. Yang hadir pada seluruh majelis majelis zikir sebatas prasangka batil mereka.
  • Membuat shighat salawat dan kalimat – kalimat zikir  dari hasil mereka sendiri.
  • Menyia-nyiakan Al –Qur’an dan Al-Sunnah, serta sangat mencintai hikayat – hikayat dan keramat – keramat yang indah.
  • Menggugurkan taklif syar’iyyah ( tuntutan syara’) dari diri mereka  dengan dalih telah sampai kepada tujuan dan hujjah hujjah yang indah,serta  dengan Dalih ilmu ilmu terpendam dan rahasia- rahasia yang diwariskan.
  • Akidah Bathil al-ittihad ( penyatuan wujud dengan Tuhan ), al-hulul ( menempati zat Tuhan ), atau wahdat al-wujud ( kesatuan wujud dengan Tuhan ).

Mereka yang tersesat lagi bodoh itu menisbatkan kebohongan dan kesesatan – kesesatannya kepada faham sufi yang benar.Hal itu karena sirkulasi kesesatan mereka dan untuk menyesatkan pandangan orang  awam. Janganlah menafsirkan reputasi faham sufi dengan kesesatan mereka yang sesat dan ahli bid’ah.

(Sumber : dari Buku “ Tasawuf SYAR’I Kritik atas Kritik , karya  Sayyid Nur bin Sayyid Ali. Bagian Tiga .Hal 33-35) Penerjemah M.Yaniyullah, Penerbit Hikmah. Cetakan 1 2003. diketik  ulang  di  internet oleh Abu Darin.)

Buku ini terdiri dari empat belas bagian (BAB) dan mempunyai 240 halaman.

Selanjutnya di halaman 78 dan 79 ………

Orang sufi Tidak Mengugurkan Taklif Syar’i……………

Orang sufi sama sekali tak Mengatakan Allah Berada di setiap tempat.

Orang orang sufi berkeyakinan bahwa Allah Swt.bertahta diatas Arasy sebagaimana Dia sendiri menyifatinya.

………………Bagi mereka,sesungguhnya Allah jelas berbeda dari Makhluk-Nya ……………Dia tidak bertempat (hulul) pada diri mereka…………………….dan tidak bercampur (imtizai) dengan mereka. Dia Bertahta diatas Arasy yang berada di atAS LANGIT-Nya , bukan di Bumi-Nya.